Basic Troubleshooting
Troubleshooting (Mengatasi gangguan) berarti melokalisasikan berbagai kemungkinan penyebab gangguan, serta melaksanakan perbaikannya dan mencegah gangguan terjadi kembali. cara mempermudah untuk troble shooting (mengatasi gangguan) adalah dengan menanyakan langsung ke operator , untuk mendapatkan kemungkinan kemungkinan penyebab gangguan.Periksa tingkat gangguan , untuk lebih meyakinkan mengenai gangguan yang terjadi dengan jalan mengoperasikan unit atau melaksanakan pengukuran
- Perlu diperhatikan jangan menambah gangguan.
Dari hasil pertanyaan dan pemeriksaan diatas , kita telah memiliki data data untuk melakukan analisa, selanjutnya kita ikuti trouble shooting chart untuk melokalisasi kemungkinan penyebab gangguan.
Prosedur yang mendasar dalam trouble shooting adalah :
- Mulailah dari yang paling sederhana .
- Mulai lah dari yang paling sering terjadi .
- Teliti part yang terkait dengan gangguan .
Sekalipun gangguan telah diatasi , namun apabila penyebab awal gangguan tidak diperbaiki , maka gangguan yang sama akan timbul kembali . Untuk mengatasi hal ini , maka harus diselidiki kenapa gangguan tersebut terjadi .
hal yang harus diperhatikan dalam Troubleshooting
- Hentikan unit pada daerah yang datar, tanah yang keras dan tidak mudah lonsor. dan jangan ditepian tebing yang mudah longsor. Pasang pin pin pengaman, pastikan parking brake sudah difungsikan, dan matikan engine.
- Catat Model unit, serial number unit, serial number engin, SMU dll.
- Bila dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih, pastikan bahwa menggunakan tanda tanda yang telah disepakati dan cegah orang yang tidak berkepentingan mendekati area, untuk menghindarkan kecelakaan karena salah pengertian.
- Jangan sekali kali membuka tutup radiator saat engine masih panas, karena air akan menyembur, tunggu sampai engine dingin dan berkurangnya tekanan didalam radiator. Air panas bisa memnyebabkan kulit melepuh.
- Jangan sekali kali memegang part yang masih panas dan perhatikan part yang berputar.
- Bila melepas kabel listrik, lepaskan kabel negatif (-) terlebih dahulu.
- Bila akan membuka plug yang bertekanan seperti plug oli, air atau udara, pastikan bahwa bahwa tekanan didalam sistemnya sudah tidak ada, dan saat memasang alat ukur, pastikan terikat dengan sempurna.
LANGKAH LANGKAH TROUBLESHOOTING
STEP 1
Bila menerima informasi unit trouble, mintalah informasi tentang unit antara lain :
- Nama Customer
- Type dan serial number dari unit
- Detail dari lokasi
Kemudian sedapat mungkin mendapatkan informasi tentang
trouble :
- Kondisi kerusakan
- Pekerjaan yang dilakukan saat terjadinya trouble.
- Kondisi lingkungan sekitar tempat operasi
- Catatan problem yang pernah terjadi sebelumnya .
Dari data data diatas, persiapkan troubleshooting chart yang didapatkan dari Literature.
STEP 2
sebelum mendatangi lokasi unit dan memeriksa unit , perlu dikaji beberapa analisa kemungkinan penyebab trouble , dan juga persiapkan tool yang diperlukan ( persiapkan juga part yang kemungkinan diperlukan.)
Referensi yang bisa dipakai untuk mempertajam analisa penyebab :
- Trouble shooting chart.
- Shop Manual
- Part & Service News
- Catatan trouble sejenis
- Machine Hystorical File
Persiapkan juga : Meassuring Tools , Camera .
STEP 3
Tuntunan dalam troubleshooting (mengatasi gangguan) :
Jangan terburu buru langsung membongkar komponen, karena apabila hal ini dilakukan bisa menyebabkan :
- Ikut terbongkarnya part yang tidak ada hubungannya dengan kerusakan .
- Hal tersebut akan menyulitkan penemuan dari penyebab kerusakan .
- Hal lain bisa menyebabkan waktu terbuang percuma , biaya menjadi besar karena harus mengganti part , oli dll . yang tidak semestinya diganti , sehingga dapat mengakibatkan kehilangan kepercayaan dari customer atau operator.
Tanyakan kepada operator mengenai :
- Apakah ada gangguan lain , selain gangguan yang telah dilaporkan.
- Apakah ada kelainan sebelum gangguan terjadi.
- Apakah gangguan tersebut terjadi mendadak atau secara perlahan lahan.
- Bagaimana dengan kondisi sebelum gangguan terjadi.
- Apakah sudah pernah ada perbaikan sebelum gangguan ini terjadi.
- Apakah sudah pernah terjadi gangguan yang sama sebelumnya.
- Hal hal lain yang dapat membantu melengkapi informasi sehinnga pelaksanaan troubleshooting menjadi lebih mudah.
Sebelum melakukan trouble shooting, perlu diperiksa :
- Apakah ada tanda2 ketidak normalan pada engine atau lainnya.
- Lakukan pemeriksaan seperti pada pemeriksaan sebelum menghidupkan engine.
- Periksa hal hal lain bila diperlukan , terutama sekali pemeliharaan berkala.
- Periksa kondisi panel monitor.
STEP 4
Lakukan pemeriksaan dan pengukuran dan peng-test-an secara langsung ke unit . Bila perlu operasikan sendiri unitnya untuk meyakinkan trouble yang terjadi.
Lakukan pencatatan atas hasil pengukuran dan peng-test -an.
STEP 5
Lakukan perbandingan berdasarkan data data yang diperoleh dengan standard yang ada. Pergunakan Shop Manual untuk mendapatkan standard .
STEP 6
Dengan menggunakan bantuan Trouble shooting Chart, temukan bagian bagian yang kemungkinan besar tidak berfungsi dengan normal sehingga menyebabkan trouble.
Perlu diperhatikan , apakah tidak normal itu :
- Hanya akibat dari bagian lain .
- Atau memang merupakan penyebab utama .
STEP 7
Pastikan penyebab trouble , dengan melakukan pengececkan pada point point yang didapat dari step 6.
Tentukan langkah perbaikan yang akan diambil.
STEP 8
- Lakukan perbaikan
- Diskusikan dengan customer langkah langkah untuk meminimalkan trouble terulang kembali Selanjutnya, setelah semua selesai ada kegiatan yang tidak kalah pentingnya, yaitu :
...BUAT LAPORAN...